Liburan
Dinanti, IP dan IPK menghantui
Tinggal
hitungan hari UAS pun akan berakhir dan sebentar lagi akan liburan. Bagi setiap
mahasiswa terutama anak farmasi itu merupakan sesuatu kebahagiaan, ya bahagia
yang luar biasa dan tak terkira . Jika dibandingkan dengan jurusan ataupun
fakultas lain, jurusan farmasi identik dengan yang namanya pratikum dan beban
belajar yang super duper berat. Untuk
menjalani 1 semester dibutuhkan perjuangan yang luar biasa . Dalam 1 semester, rata –rata anak farmasi menjalani
perkulihan 18-21 sks dengan jumlah mata kuliah sekitar 10 mata kuliah. Untuk
teori biasanya dihargai 2sks, tapi pratikum hanya dihargai 1 sks tapi serasa- rasa .... sks (
isi sendiri lah ya) .
Beban
terberat saat menjalani perkuliahan selama 1 semester adalah kita harus
pintar-pintar membagi waktu untuk belajar, mengerjakan tugas, mengerjakan
laporan dan berorganisasi. Niat untuk mencicil tugas bagi anak farmasi itu
sangat sulit untuk dilakukan dikarenakan padatnya jadwal perkuliahan sehingga terpaksa
dilakukan dengan sistem kebut semalam atau bahasa kerennya sih jadi seorang
deadliner. Saat menjalankan praktikum, rata-rata anak farmasi merasa senang setiap masuk lab
dikarenakan anak-anak farmasi bisa mempraktekkan ilmu yang diperoleh dari teori,
tapi setelah keluar dari lab kita dibebankan oleh menumpuknya laporan yang
harus dikerjakan. “Tiada hari tanpa laporan”. Hari libur bahkan malam minggu
sekalipun kita selalu ditemani dengan pacar yang setia( re: laporan) .Tapi apa
daya, daripada tugas dan laporan tak kunjung selesai dan semakin mencekik
leher? Ya terpaksa hari libur yang seharusnya diisi dengan hal-hal yang dapat
merefresh otak harus dikorbankan.
Kita
tau,bagi kita anak farmasi tidur normal sekitar 8 jam itu sangat sangat jarang
untuk didapat, bahkan untuk tidur sekitar 4-5 jam saja sudah patut disyukuri. Nah, efek dari jam tidur singkat
yang kita rasakan adalah kesulitan mempertahankan
kelopak mata agar tetap melek alias tidak mengatuk saat mengikuti perkuliahan. Saat akan quiz atau ujian lainnya
pun kita harus pintar-pintar mencari waktu, terkadang ditengah-tengah pratikum,
di kantin, di bis(anak pp) disempat-sempatin mencicil buat belajar.
Terkadang
selama 1 semester itu kita pasti merasakan yang namanya jenuh. Apalagi kalau
kita mengganggap agenda sehari-hari kita hanya sebuah rutinitas, maka godaan
kejenuhan akan semakin gencar mendekati kita. Mungkin wajar apabila kita sesaat
merasakan jenuh, karena setiap hari rutinitas yang kita jalani hampir sama
setiap minggunya ( kuliah- ngelab- ngerjain tugas-ngerjain laporan- makan-tidur)
sampai Negara api menyerang begitulah siklus anak farmasi. Untuk refreshing pun
kita harus punya cara sendiri untuk merefresh otak, karena untuk pergi
jalan-jalan pun sulit untuk meluangkan
waktu. Beberapa cara anak farmasi
merefresh otak dikala jenuh sih ada yang baca novel, baca komik, nonton drama, bermain
game,kumpul sama teman atau keluarga ,dll.
Jadi
bagaimana cara mengatasi kejenuhan ? untuk mengatasi kejenuhan pertama-tama
hal yang di lakukan adalah memperbaiki niat.Dan kalau sedang jenuh, cobalah
bernapas panjang sejenak, pikirkan baik-baik
Apakah kita sudah pantas untuk mengatakan “aku sudah jenuh?”. Bagaimana
dengan orang tua kita yang sedang berjuang mati-matian mencari nafkah untuk
kita? Bagaimana dengan Indonesia yang mengharapkan kontribusi kita untuk
memajukannya? Bagaimana dengan harapan-harapan umat yang menunggu prestasi dan
peran serta kita? Kita harus yakin bahwa
kerja keras kita akan membuahkan hasil. Apabila kita menjalankan dengan hati
yang ikhlas maka kita akan memperoleh hasil dari kerja keras kita. Sebaliknya
kalau tidak disertai dengan keikhlasan, segala yang kita lakukan akan menjadi
sia-sia. So, percuma dong sudah ngampus seharian, begadang semaleman, dan
ngerjain laporan terus kalau kitanya asal-asalan dan tidak dibarengi dengan
niat?
Kok jadi bahas kehidupan anak farmasi ya, balik
ke judul. Setelah uas, balada yang melanda yaitu IP(Indeks Prestasi) dan IPK
(indeks Prestatsi Kumulatif). IP merupakan momen yang menakutkan dan menegangkan. Dimana perjuangan
yang kita jalani selama 1 semester hasilnya akan tertera di akademik. Say
Alhamdulillah kalau nilai sesuai target yang diharapkan, tapi ada perasaan
kecewa saat hasil yang keluar tidak sesuai
yang kita harapkan. Pasti kita mempertanyakan apa yang salah saat hasil
yang didapat tidak sesuai keinginan. Mungkinkah
karena usaha yang tidak maksimal? Atau mungkin cara belajar kita yang salah? Atau
mungkin kita yang kurang bisa membagi waktu? Apapun itu kita pasti tau apa
kesalahan kita selama 1 semester. So, kita harus mengintropeksi diri kita
sendiri.
Sebenarnya IP itu berpengaruh nggak sih buat
semester depan? Jawabannya pasti berpengaruh, karena IP mentukan jumlah sks
yang akan kita ambil untuk semester selanjutnya. Terus IPK tinggi itu
penting ngak sih ? IPK itu penting , namun IPK tinggi belum tentu dapat menjamin kesuksesan karir seseorang
dalam jangka panjang. Oleh sebab itu, masih perlu dilengkapi dengan kemampuan komunikasi
dan interaksi social (atau bahasa kerennya ‘kecerdasan emosional’). Kemampuan
ini bisa diasah selama kuliah melalui kegiatan ekstra kurikuler dan lebih perlu
ditajamkan lagi pada saat sudah bekerja. Sebetulnya yang lebih penting adalah
seberapa banyak ilmu pengetahuan yang berhasil diserap selama kuliah, seberapa
luas dan intensif jaringan yang mampu dibangun selama kuliah, dan citra positif
yang terekam dalam benak orang-orang di sekitar kita. Jadi tetaplah bersemangat, uas tinggal beberapa hari lagi,
libur tiba tak lama lagi , tapi harap-harap cemas nilai IP dan IPK. Happy
holiday.
0 komentar:
Posting Komentar