Dewasa ini kanker sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat, baik masyarkat perkotaan maupun masyarakat pedesaan. Kanker
begitu populer dikalangan masyarakat sebagai penyakit paling berbahaya, terlepas
dari penyakit berbahaya lainnya. Mereka menganggap kanker merupakan penyakit
yang perlu diwaspadai, karena dapat menimbulkan bahaya yang besar bagi kesehatan
dan bahkan dapat mengancam nyawa mereka.
Dahulu memang kanker umumnya menyerang orang dewasa usia 30 tahun keatas, tapi kini semakin banyak kanker yang menyerang orang yang berusia muda, bahkan sampai anak-anak. Kita pasti sedih ketika mendengar anak-anak ada yang terkena kanker. Di saat anak-anak lain tengah menikmati masa kanak-kanak dengan bermain dan belajar serta mencari jati diri mereka,
tapi untuk anak-anak yang terkena kanker mereka harus membatasi aktivitas mereka, harus rajin terapi, dan harus rajin minum obat untuk menghambat aktivitas dari sel kanker
yang mereka derita.
Kanker anak-anak merupakan tantangan besar bagi dunia,
terutama Negara berkembang termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri tidak sedikit
ditemukan kasus anak-anak menderita kanker. Setengah dari penderita itu bahkan sudah
stadium lanjut saat diketahui oleh dokter. Hal itu disebabkan karena minimnya pengetahuan
orang tuaterhadap kanker yang dapat menjangkit buah hati mereka. Kanker yang
diderita oleh anak-anak sangat sulit untuk dideteksi. Peran orang tua sangat penting
untuk mengetahui apabila ada gejala ganjil pad aanak mereka yang mengarah kepada
penyakit kanker. Karena, apabila terdeteksi sejak dini, akan dilakukan penanganan
secara cepat dan dapat menghindari bahaya yang ada serta juga bisa disembuhan jika
dilakukan pengobatan dengan baik.
Mengapa kasus kanker pada anak masih memiliki
angka yang cukup tinggi di dunia maupun di Indonesia? Bisa jadi tiga poin
berikut ini menjadi penyebabnya:
1.
Kurangnya mendapat informasi mengenai kanker
pada anak. Banyak kejadian para orangtua baru mencari tahu mengenai kanker
ketika anak mereka telah mengidap salah satu jenis kanker. Seharusnya informasi
mengenai penyakit yang biasa menyerang anak-anak, termasuk kanker, wajib
diketahui para orangtua.
2.
Kurangnya pengetahuan orangtua tentang
gejala-gejala dan pengenalan dini kanker pada anak. Gejala penyakit mematikan
ini memang kurang disadari oleh para orangtua, bahkan banyak yang terlambat
menyadari bahwa buah hati mereka ternyata mengidap kanker.
3.
Kurangnya penanganan segera terhadap anak yang
terkena kanker. Banyak kasus yang terlambat menangani anak yang terkena kanker.
Kasus seperti ini sering terjadi di keluarga yang keadaannya kurang mampu.
Pemicu terjadinya kanker banyak sekali, kondisi lingkungan
yang buruk dan polusi udara merupakan faktor utama pemicu dari kanker. Selain itu,
ada juga makanan dan minuman yang mengandung zat aditif kimia baik itu pewarna,
pengawet, dan zat aditif dengan fungsi lain yang dapat memicu terjadinya kanker.
Padahal makanan dan minuman inilah yang anak-anak sering konsumsi sekarang ini.
Jadi sangat dibutuhkan peran orang tua untuk memberikan pemahaman tentang makanan
dan minuman yang berbahaya itu kepada anak-anak dan membiasakan anak-anak untuk
tidak jajan sembarangan.
Tidak kalah penting dari peran orang tua adalah peran pemerintah.
Pemerintah harus lebih serius memberikan perhatian terhadap ancaman dan penanganan
kanker pada anak-anak. Pemerintah harus lebih sering memberikan sosialisasi dan
pembelajaran kepada masyarkat tentang kanker yang dapat diderita oleh anak-anak
dan juga dapat memperketat terhadap perederan makanan dan minuman yang
mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat memicu terjadinya penyakit kanker ataupun
penyakit lainnya. Peran pemerintah ini sangat penting agar masyarakat dapat melakukan
pencegahan secara dini. Selain itu, dapat berkurangnya makanan dan minuman berbahaya
yang beredar luas di masyarkat yang tidak cukup hanya dari pencegahan dari
orang tua yang memberikan pemahaman terhadap makanan dan minuman yang
berbahaya.
Namun demikian, Pemerintah tidak dapat bekerja sendiri
dalam menangani para penderita kanker anak ini. Peran serta lembaga non
pemerintah, yayasan ataupun perusahaan menjadi sangat penting untuk ikut
mengantisipasinya. Di Jakarta dan beberapa kota di Indonesia sudah ada
Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia yang membuka rumah singgah dan membantu
proses perawatan anak-anak penderita
kanker. Juga ada perusahaan yang menunjukan kepeduliannya terhadap penderita
kanker anak ini. Bila semua dapat bahu-membahu dan pemerintah serius berada di
garda terdepan, mudah-mudahan penanganan kanker anak ini akan terus membaik di
masa mendatang. Semoga momentum peringatan Hari Kanker Anak Sedunia
menjadi momentum untuk mengingatkan kembali pada kita bahwa penyakit kanker
terus mengintai anak-anak di Indonesia.
Melalui peringatan
“Hari Kanker Anak Internasional” yang jatuh pada tanggal 15 ini, semoga kita lebih waspada terhadap ancaman kanker
yang dapat menjangkit anak-anak kita. Jangan biarkan masa bermain dan belajar mereka
harus digantikan dengan masa terapi dan minum obat. Jadi, ayo kita bertindak seperti pepatah berikut
“lebih baik mencegah daripada mengobati”. sudah
saatnya bagi kita untuk lebih aware dan mengetahui informasi seputar
kanker dan menyelamatkan generasi masa depan.
0 komentar:
Posting Komentar