Holaaaaa :)
Selamat
datang dan selamat bergabung buat adik-adik Calon Mahasiswa Baru Farmasi Unsri.
Yeaayy kawan, akhirnya kita-kita punya adik balu, akhirnya kita jadi kakak
juga. Hahaha :D
Well,
hari ini aku mau ngepost artikel yang ditulis khusus buat adik-adik
tercintaahhh yang akan bergabung dan berjuang dalam kerasnya dunia farmasi.
Haha jangan ngeri ya, tapi itu serius :P
Mungkin
beberapa dari kalian adalah mahasiswa yang terdampar karena gagal masuk
Fakultas pilihan pertama saat mendaftar kuliah. Pada awalnya kamu memilih
Fakultas Kedokteran sebagai pilihan pertama, lalu Farmasi sebagai pilihan
yang kedua.
Tapi
apa daya, keinginan dan harapan seringkali tak pernah sejalan dengan realita
yang ada. Ya, kamu lulus tapi dengan pilihan yang kedua yaitu Farmasi.
Kamu memasuki Farmasi dengan berat hati, dan dengan penuh janji pada kesempatan
berikutnya kamu akan mendaftar lagi di Fakultas Kedokteran. ^haha,
exageratting.
Namun
sepertinya Tuhan lebih tahu mana yang terbaik bagimu. Tuhan sudah menakdirkanmu
untuk menjadi bagian dari dunia farmasi. Kamu adalah satu dari sekian banyak
mahasiswa farmasi yang masuk farmasi karena sebuah “kecelakaan”.
Saat
pertama kali masuk jurusan ini, banyak bisik-bisik dari sekelilingmu yang
mengatakan kalau Farmasi itu susah banget. Bahkan mereka menggunakan orang
terpercaya sebagai narasumbernya, seperti:
“Kata kakakku yang dokter, farmasi
lebih susah daripada kedokteran lho!”
“Kata ibuku yang perawat,
farmasi lebih susah dari psikologi” (lho apa hubungannya?)
Saat
mendengar gosip-gosip tersebut, sedikit banyak kamu merasa takut dan penasaran
untuk kuliah di Farmasi.
“Apa iya sih kuliah di Farmasi
sesulit itu?”
Walaupun
demikian, pada akhirnya kamu pun terus mantap untuk menjadi mahasiswa Farmasi.
Tapi setelah menjalani masa-masa perkuliahan, pertanyaanmu tadi tak perlu lagi
dijawab. Cukup lihat saja wajahmu sendiri nantinya ;)
Nahh,
saat mendengar kata farmasi, mungkin yang langsung terlintas di benak kalian
adalah “obat” dan “apotek”. Hal itu juga dialami oleh para mahasiswa Farmasi di
awal-awal menjajaki farmasi, dengan berbekal pemahaman dua hal tersebut, mereka
memasuki jurusan ini. Berbekal sebuah pemahaman bahwa jurusan ini mengajarkanmu
tentang obat-obatan, namun setelah memasuki jurusan ini kamu pun akan menyadari
bahwa obat yang dimaksud ternyata tidak sesederhana itu. Mendalami ilmu
untuk meracik obat itu ternyata kompleks, seperti terjebak dalam labirin namun
sulit sekali untuk menemukan jalan keluar. Butuh perjuangan berat agar bisa
menemukan formula obat yang tepat.
Bagi yang tidak mengetahui dunia
farmasi seperti apa, mungkin tidak akan pernah bisa membayangkan kehidupan
farmasi yang akan saya ceritakan disini. Jadi, saran saya lebih baik anda
langsung sit in ikut kuliah di farmasi minimal 1 minggu saja :D
Feel the pharmacy’s atmosphere in
your life ! haha :P
Baik, jadi saya akan bercerita
tentang bagaimana menjalani hidup di farmasi.
Jika dibandingkan dengan
jurusan/fakultas lain, saya pikir Farmasi bisa dimasukkan sebagai fakultas
dengan “beban belajar” yang cukup berat. Setiap semester, kita harus menjalani
perkuliahan 18-22 sks dengan jumlah matkul rata-rata 10 mata kuliah atau lebih.
Bisa dibayangkan kan, satu matkul dihargai berapa sks? Yup, jangan heran. Satu
mata kuliah teori di farmasi rata2 berbobot 2 sks saja. Disamping mata kuliah
teori, kita juga harus menjalani praktikum dengan bobot hanya 1 sks. Bisa
dibayangkan gak, untuk berjam-jam praktikum hanya dihargai dengan 1 sks?
Hahaha, saya pribadi sih merasa fun
setiap kali masuk lab, tapi yang berat bukan praktikumnya guys, bukan. Yang
berat adalah penyusunan laporannya yang biasanya harus dikumpulkan maksimal H+7
setelah praktikum dilaksanakan. Jangan lupa yaa…ditulis pakai tangan. Tangan
sendiri, bukan tangan orang lain wkwkwk.
Siklus
hidup yang dialami oleh mahasiswa Farmasi itu hanya berputar di antara laporan
dan praktikum. Dan itu terus berlangsung sampai negara api menyerang! WTH?
-_-
Seperti
roda yang berputar tanpa ujung dan tiada akhir, siklus ini akan terus menemani
masa studimu. Laporan kuliah dan praktikum yang hampir setiap hari kamu
lakukan, seolah-olah telah membuat hari-harimu sengsara, merenggut senyumanmu,
memaksamu menikmati hari-hari panjang nan melelahkan di laboratorium. Kamu pun terpaksa
harus menjalani malam panjang yang penuh dengan tugas dan laporan. Ya, begitu
terus hingga hari kiamat tiba… Haha lebay -_-
Dan jangan lupa ya, dalam seminggu
biasanya ada 3 praktikum, kebanyakan praktikum ada dilantai 2, dan kuliah teori
biasanya di basement. (basement? Emangnya toko? Haha). Tiap praktikum pasti ada
aja anak-anak yang jogging ringan naik turun tangga dari lantai bawah ke lantai
atas. Lemak-lemak dalam tubuh pun terbakar dengan gratis :D
Nahh kalo untuk semester 1,
praktikumnya ada 3 yaitu praktikum Farmasetika Dasar 1, praktikum Sistematika
Tumbuhan dan praktikum Kimia Farmasi Dasar. Masih umum sihh, kalo sistum
praktikumnya kayak praktikum biologi SMA, mengamati ganggang, jamur, tumbuhan dan
sejenisnya di bawah mikroskop. Ini praktikum yang paling aman untuk semester 1.
Oke selanjutnya kimfardas, kalo yang ini juga materinya masih kayak materi
kimia di SMA. Praktikumnya tentang Titrasi sederhana, pembuatan ester
buah-buahan, dll. Kalo untuk kimfardas ini yang melelahkan adalah membuat
laporannya. Kalian harus membuat laporan awal (sebelum praktikum) dan juga
laporan akhir (setelah praktikum). Dan yang terakhir, Farmasetika dasar 1, ini
mungkin yang paling susah dibanding kedua praktikum lainnya karena ini merupakan praktikum berbasis farmasi yang
pertama bagi kalian, apalagi buat yang dari SMA, bukan dari SMK Farmasi. Tapi
justru praktikum inilah yang paling seru, di jamin deh.. dijamin dapat memacu
adrenalin.. Ngeri-ngeri sedapp, haha x.x
Enggak deng, emang beneran fun kok,
nanti di praktikum ini kalian bakalan diajarin cara membuat sediaan obat yang
sederhana kayak puyer, salep, krim, pasta dan gel. Seperti yang ane tulis di
artikel ane yang sebelumnya, anak farmasi emang doyan ke(lab)ing. Bahahaha
*rotfl
Saat mahasiswa dari
jurusan atau fakultas lain selalu berdo’a untuk mendapatkan IPK tinggi,
anak Farmasi cukup berdoa supaya praktikum berjalan lancar dan gak mecahin
alat laboratorium. Hahahaha. Satu do’a sederhana yang selalu kamu panjatkan
sebelum praktikum adalah agar praktikummu berlangsung dengan lancar dan tidak
memecahkan satu alat pun! Ya, karena memecahkan alat laboratorium ini bisa jadi
urusan yang sangat merepotkan.
Mungkin kalau hanya
tabung reaksi sih nggak masalah lah ya, tapi kalo alat yang harganya mahal,
berkisar dari ratusan ribu bahkan sampai ratusan juta? Belum lagi kamu harus
menahan malu karena memberikan tanggungan kepada angkatan untuk membantu
membelinya. Parahnya lagi kalau angkatan nggak mau bantu gimana? Mau bayar
pakai daun singkong?
Tidak cukup sampai
disitu, jangan pernah ngomongin acara ngedate malam minggu deh sama anak
Farmasi. Nanti kena timpuk! Wkwkwk. Apa yang biasa dikerjakan anak farmasi di
malam minggu? Yak benar, apalagi kalau bukan ngerjain laporan yang
berlembar-lembar itu. Anak Farmasi sudah pasti terikat kontrak dengan
tugas-tugas dan laporan . Karena itulah waktumu sudah habis untuk
melaksanakan tanggung jawab sebagai mahasiswa, dan tak tersisa untuk hal yang
lain.
Bagi anak Farmasi,
obat itu ibarat gebetan. Kamu dan dia harus saling kenal tak cukup
hanya nama, tapi juga perlu hobi, makes, mikes, film, tempat nongkrong, warna favorit
dan segala tetek-bengeknya!
Nahh sekarang mari kita bicara
tentang dosen-dosen di Prodi Farmasi Unsri. Sebagai ketua jurusan ada ibu Dr. Budi
Untari, M.Si, Apt. Tapi beliau belum mengajar kalian untuk di tahun pertama.
Beliau bertugas untuk mengajar kakak-kakak di Semester atas. Berhubung oh
berhubung eke baru mau menginjak semester 3, jadi eke juga belum pernah diajar
sama ibu yang satu ini. Well, aku ceritanya tentang dosen-dosen yang ngajar di
semester 1 dulu aja lahh ya.
Baiklah, mari kite mulekan. Nahh
yang pertama ini adalah dosen yang memenangkan nominasi dosen terfavorit di
ajang Pharmaceutical Award 2015, versi aku lahh ya, hahaha :D Beliau adalah Dr.
rer. nat. Mardiyanto, M.Si, Apt atau biasa di panggil pak Anto. Beliau ini
lulusan S3 Jerman dan sering main salju disana. Haha apalah coba. Perkanalan
kami dengan beliau diawali dengan sebuah kalimat yang sangat berkesan, yaitu: “kalo kalian cari dosen yang paling jahat,
aku. Tapi kalo kalian cari dosen yang paling baik, aku juga”. Haha
kalimatnya kayak sebuah warning ya, tapi nanti dikemudian hari baru kalian akan
sadar bahwa yang dikatakanya itu adalah benar. Di semester 1, beliau mengajar
mata kuliah Farmasetika Dasar I. Tapi jangan sampai merusak kepercayaannya ya,
soalnya di semester-semester selanjutnya kalian akan terus diajari oleh beliau.
Sampai sidang pun kalian masih bertemu dengan beliau. Haha :D
Yang kedua ada ibu Nikita Surya,
M.Farm, Apt alias ibu Niki. 11-12 lahh dengan Nikita Willy, mungil dan imut.
Fyi, baru nikah juga. Pheeewwiitt. Ngajar farsetdas 1 juga, baik, ramah dan
murah senyum.
Yang ketiga ada ibu Fitrya, M.Si, Apt
atau biasa dipanggil buk Fit. Seperti namanya, dosen yang satu ini sepertinya selalu
fit. Beliau mengajar matkul Kimia Organik I. Diksi dan gaya yang dipakainya
saat mengajar benar-benar berkelas. Meenn berkelass, sumpahh.
Selanjutnya ibu Indah Solihah, M.Sc,
Apt alias ibu Indah. Ngajar Kimor I juga. Manis, baik dan lemah lembut.
Oke lanjut lagi, ada pak Shaum
Shiyan, M.Sc, Apt atau biasa dipanggil pak Shaum. Kayak mahasiswa, bukan dosen.
Meeennn masihh muda banget soalnya. Ngajar Biologi Sel. Kalo ngasih kuliah
Clear banget. Kalah clean n clear
mahh :P
Teruss ada ibu Herlina, M.Kes, Apt
yang ngajar Kimia Farmasi Dasar.
Untuk mata kuliah lain diajar oleh
dosen-dosen dari jurusan lain, nanti kalian bakalan tau sendiri lahh. Capek
juga akika ketik panjang-panjang. Udahlah segitu aja dulu ya ceritanya. Maap
dah kalo cerita nya rada seram. Yah kan kalo aku ngomong kuliah di Farmasi tuh
enaak, kuliahnya santai, itu mahh dosa besar. Tapi jangan ngeri ya, anggap aja
ini sebuah tantangan buat kalian semua.
Emang
sih kalimat ajaibnya anak farmasi sehari2nya itu "aku capek, aku pengen
berhenti aja :(, ish sumpah aku capek kuliah di sini" ya gitu aja terus
ngomongnya tapi tetap aja bertahan. Hahaha :D
Well, di balik getir getir pahit cerita duka gundah gulana menjalani kehidupan sebagai mahasiswa Farmasi, kamu akan menyadari bahwa jurusan ini keren. Kamu sadar bahwa kamu nggak pernah salah memilih kuliah di Farmasi!
Meski pada awalnya kamu merasa bahwa kamu adalah mahasiswa yang salah jurusan, meski pandangan orang terhadapmu sering salah, meski kehidupan kuliah tak mudah, dan meskipun segala bebanmu begitu berat, kamu tetap akan merasa beruntung bisa masuk jurusan ini.
Ternyata inilah
jurusan keren yang selama ini kamu cari-cari. Kenapa? Karena Farmasi itu ilmunya
aplikatif, tak hanya teori tapi juga bisa dipraktekkan langsung. Kamu bisa
meracik obat sendiri, kamu bisa memformulasi sediaan dan juga mengeluarkan
ide-ide brilian kamu terkait pengobatan. Jurusan ini akan mendidikmu
menjadi seorang ahli obat, tak ada yang lebih tahu tentang obat dari pada kamu.
Dibalik suka dukanya, kamu bersyukur karena kamu bisa tergabung dalam sebuah
pekerjaan yang mulia. Dengan tangan dan kepiawaianmu, kamu bisa menyelamatkan
banyak nyawa secara tidak langsung.
Bisa dibayangkan,
bagaimana kehidupan ini tanpa adanya seorang farmasis? Siapa lagi yang bisa
meracik obat untuk kepentingan kesehatan manusia-manusia di muka bumi
ini? Singkatnya, Farmasi itu keren! Kerennssz beuudd. Haha.
Terus hebatnya lagi
nih ya, anak farmasi bisa nyatuin air dan minyak. padahal setau kita kan cinta
mereka berdua gak sekuat cinta kita *eh -_-" tapi emang iya lho, kita bisa
satuin air dan minyak hebatkannn !!!!! haha apa sih aku ini. Pokoknya gitu
dahh, gak ada habisnya kalo bahas farmasi.
Well, tetap bangga
pada Farmasi. Jurusan ini keren dan kamu nggak pernah salah masuk Jurusan
Farmasi! Selamat datang di Kelurga Besar Farmasi Unsri. Selamat bergabung dan
selamat berjuang! Go Ahead !!
PROUD TO BE
PHARMACIST!
obatnyerisendi.utamakansehat.com
BalasHapus